LAPORAN KARYA WISATA BANDUNG


LAPORAN KARYA WISATA
PUSPA IPTEK, MUSEUM KAA, MUSEUM GEOLOGI, PEMANDIAN AIR PANAS CIATER, CIBADUYUT









Disusun oleh  :
Feri Irawan                                   8B
Jaka Tri Atmaja                           8B
Juli Riswanto                                8B
Muhammad  Hanif  F                   8B
Risky Nur Cahya                          8B


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 PANGGANG PANGGANG, GUNUNGKIDUL
TAHUN AJARAN 2015/2016

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan karya wisata ke Bandung dengan obyek Puspa Iptek, Museum KAA, Museum Geologi, Pemandian air panas Ciater, dan Cibaduyut ini telah disahkan  pada :
1.      Hari/tanggal                     :
2.      Tempat                             : SMP Negeri 1 Panggang





Mengetahui,
Kepala Sekolah


Drs. Dalidjan
NIP 195610011990031001
Menyetujui,
Pembimbing


Waluya, S.pd
NIP 196808121995121006















KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua khususnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan karya tulis ini dengan baik.
Laporan karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan terselesaikannya laporan karya tulis ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Ibu dan Bapak kami yang telah merestui serta membiayai karya wisata ini
2.      Bapak Drs. Dalidjan selaku kepala sekolah SMP N 1 Panggang yang telah mengadakan kegiatan karya wisata ini
3.      Bapak Waluya, S.Pd yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan laporan karya wisata ini
4.      Ibu Ida, S.Pd selaku wali kelas 8B yang telah mendampingi kami selama karya wisata
5.      Teman-teman yang memberi semangat pada kami sehingga kami dapat menyusun karya wisata ini dengan cepat
6.      Serta semua pihak yang telah membantu terlaksananya karya wisata ini dengan lancar
Harapan kami semoga laporan karya tulis yang telah kami buat bermanfaat bagi kalangan siswa–siswi SMP Negeri 1 Panggang. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari  pembaca sangat kami harapkan demi lebih sempurnanya laporan ini.

Panggang, 20 Februari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul ......................................................................................        i
Halaman pengesahan............................................................................        ii
Kata Pengantar.....................................................................................        iii
Daftar isi ................................................................................................        iv         
Bab I.    Pendahuluan                     
1.1 Latar belakang masalah...................................................        1
1.2 Tujuan................................................................................        1
1.3 Cara pengumpulan data...................................................        2
Bab II.   Isi Laporan..............................................................................        3
2.1  Puspa Iptek.......................................................................        3
2.2  Museum Asia Afrika........................................................        12
2.3 Museum Geologi................................................................        20
2.4 Pemandian Air Panas Ciater...........................................        27
2.5 Cibaduyut..........................................................................        30
Bab III.   Penutup..................................................................................        34
3.1 Kesimpulan........................................................................        34
3.2 Saran..................................................................................        35
Daftar Pustaka......................................................................................                   
Lampiran lampiran ..............................................................................                   


BAB  I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG DIADAKANNYA KARYA WISATA
Sekolah Menengah Pertama Negeri I Panggang mempunyai progran rutin tiap tahun untuk mengadakan  study tour untuk menambah wawasan kebangsaan dan membentuk karakter siswa dalam mewujudkan rasa cinta terhadap tanah air. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan karya wisata yang digunakan sebagai sarana menambah wawasan serta pengetahuan mengenai objek-objek wisata di Indonesia, khususnya yang berada di Bandung. Bandung banyak menyimpan sejarah yang patut kita ketahui antara lain sejarah tentang kemerdekaan Indonesia, perjuangan para pahlawan, dan pelestarian budaya bangsa. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memupuk semangat para generasi muda untuk tetap melestarikan dan menjaga kekayaan budaya bangsa di Indonesia. Selain itu, kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan secara lebih mendalam tentang obyek-obyek wisata di Bandung.

B.       TUJUAN DIADAKANNYA KARYA WISATA      
·         Untuk mengenal tempat-tempat wisata terkenal yang ada di Bandung seperti Puspa Iptek, Museum KAA, Museum Geologi, Pemandian air panas Ciater, dan Cibaduyut.
·         Untuk menambah wawasan siswa tentang sistem belajar real education  (pembelajaran langsung)                            
·         Agar siswa-siswi SMP N 1 Panggang dapat lebih mengenal tempat-tempat wisata terkenal yang ada di Indonesia, khususnya di Bandung.
·         Siswa dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas dari tempat-tempat wisata tersebut.
·         Siswa mampu mendeskripsikan secara rinci tentang tempat wisata,  sehingga dapat melatih daya pikir setiap siswa.

C.      METODE PENGUMPULAN DATA
·         Observasi/pengamatan secara langsung tempat-tempat wisata yang dikunjungi dengan detail.
·         Wawancara kepada petugas maupun pemandu wisata mengenai hal yang berkaitan dengan objek wisata yang ingin diketahui secara lebih lengkap dan mendalam.
·         Studi pustaka yang berisi tentang objek-objek wisata di Bandung, dengan cara mengunjungi perpustakaan setiap objek wisata sehingga kita dapat mengetahui tentang tempat tersebut.
·         Mencari artikel tentang objek-objek wisata dengan menggunakan layanan internet.
·         Data yang menunjang seperti gambar objek wisata tertentu guna memperjelas karya tulis.



BAB  II
ISI LAPORAN

A.    PUSPA IPTEK
Puspa Iptek adalah salah satu objek wisaya yang termasuk baru di Bandung yang dibangun sebagai cabang dari Museum PP IPTEK TMII Jakarta. Puspa Iptek Sundial, wahana pendidikan yang terletak di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat berada tidak jauh dari pintu tol Padalarang Bandung Barat.  Di sini terdapat berbagai macam pengetahuan tentang Mekanika, Fisika, dan ilmu EXAC lainnya yang tentunya sangat berguna bagi kita semua dalam rangka menambah ilmu pengetahuan.
Puspa  IPTEK Padalarang adalah sebuah lembaga yang pernah mendapat 2 piagam MURI pada tahun 2002 yaitu Jam Matahari terbesar di Indonesia serta Jam Matahari Vertikal dan Horizontal Terintegrasi yang pertama. Kemudian orang mengenalnya sebagai Museum Sundial.
Sundial adalah seperangkat alat yang digunakan sebagai petunjuk waktu semu lokal dengan memanfaatkan matahari yang menghasilkan bayang-bayang sebuah gnomon ( batang atau lempengan yang bayang-bayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu ). Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh diatas sebuah bidang bertanda ( bidang dial ). Waktu semu lokal dapat diketahui dengan membaca dibagian jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial.
Puspa Iptek memiliki jam matahari terbesar di Asia Tenggara. Di sini terdapat 2 jam matahari yaitu jam matahari vertikal dan horizontal. Alat peraga yang disediskan bermacam-macam dari berbagai bidang. Puspa Iptek memiliki lebih dari 180 buah alat peraga interaktif sehingga pengunjung dapat mencoba sendiri dan mengeksplorasi alat-alat peraga tersebut, tetapi ada 2 alat peraga yang harus ditemani oleh pemandu. Yang pertama adalah sepeda gantung atau sepeda yang berjalan di atas seutas tali, syaratnya, berat badan maksimal 50 kg dan panjang kaki minimal 75 cm. Dan yang kedua adalah Yomandirostop atau simulasi astrounot dan alat pesawat tempur yang bisa dicoba dengan syarat,  berat badan maksimal 70 kg dan tinggi badan minimal 150 cm. Untuk mencoba kedua alat peraga ini, kami harus dalam keadaan sehat agar menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Beberapa alat peraga tersebut antara lain; Kubus Membingungkan, Pemutar Air, Cincin Meloncat, Bejana Pascal, Anti Gravitasi, Uji Konsentrasi, Kutu-Kutu Listrik, Kursi Paku, Kincir Saint Limo, Loop The Loop, Model Jembatan Romawi, Cermin Silinder, Tekanan Uap, Tornado Air, Hukum Ohm, Labyrinth Magnet, Konduktor, Wajah Nengok, Mirrorly A Window, Lengkungan kokoh, Ellips, Balapan menurun, Cermin Tak Hingga, Parabola, Pola Putaran, Perubahan Bentuk Energi, Destilasi Bertingkat, Minyak Bumi, Ayunan Bandul, Merangkai Tali, Tegangan Permukaan, Bongosong, Pusingan, Bayangan Setengah bola, Mesin Momentum, Kaleidoskop, Theorema Phytagoras, Meraba Suhu, Panel Surya, Bola Berpacu, Bayangan Setengah Bola, Gelombang Rantai, Hulahup, dan masih banyak alat peraga lainnya.
Jam Matahari Sundial (Vertikal) dapat dilihat di atas pintu masuk. Sedangkan untuk melihat Jam Matahari Horizontal, pengunjung harus naik ke atas, tepatnya di lantai 3. Sundial Kota Baru Parahyangan adalah jenis sundial pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai sundial jenis horizontal dan vertikal terpadu, juga sebagai sundial terbesar di Indonesia sekaligus di kawasan Asia Pasifik. Dengan lokasi proyek yang terletak pada lintang 6,510 LS dan bujur 107,190 BT, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam desain Sundial ini, antara lain :
A.  Sundial Vertikal
1.     Penentuan Kemiringan Bidang Dial
2.     Penentuan posisi dan panjang Gnomon
3.     Penentuan Garis Jam (hour lines) dibidang dial
B.  Sundial Horisontal
1.     Penentuan posisi dan ketinggian gnomon disesuaikan dengan ukuran bidang dial yang ada.   
2.     Penentuan garis jam (hour lines) di bidang dial.
3.     Penentuan garis Zodiak di bidang dial.
Disamping Jam Matahari, banyak alat peraga yang dipamerkan di Puspa IPTEK yang berkaitan dengan Ilmu fisika, kimia dan matematika, sehingga kita mudah memahami ilmu pengetahuan alam.
Gedung Puspa IPTEK ini dibangun dilahan seluas 7850 m2, dengan luas bangunan 2000 m2 , bidang refleksi horizontal 278 m2 dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan diameter dua meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias dari berbagai pelosok Nusantara. Untuk pembangunan gedung tersebut, pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 miliar.
Tempat ini dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu, pukul 10.00 - 16.00 WIB, sedangkan hari Senin-Jum’at untuk lembaga pendidikan. Sebelum masuk ke Puspa Iptek, pengunjung akan diberi sedikit arahan, kemudian  pengunjung masuk ke Puspa Iptek dengan berjalan satu per-satu. Di Puspa Iptek pengunjung bebas melakukan percobaan dan berfoto dengan alat peraga.
Beberapa alat peraga di sini yang penulis coba antara lain :
a.       Sepeda Gantung
Seperti seorang pemain sirkus siswa bisa menaiki sebuah sepeda yang berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh. Mau tahu rahasianya? Ada bandul besi dengan berat tertentu yang dipasang di bawah sepeda yang membuat terjadinya keseimbangan sepeda dan pengendaranya, sehingga sepeda dapat dikayuh di atas tali tanpa khawatir jatuh.
Pada kedua sumbu roda digantungkan suatu pemberat, sehingga beban sepeda itu berada di bawah tali. Di sini, antara nyali dan pengetahuan yang kita miliki akan saling uji. Dengan prinsip-prinsip fisika, sepeda itu sudah dipastikan tidak akan jatuh, yaitu  “ Karena massa di bawah sepeda, pusat massa akan selalu berada di bawah tali, sehingga sepeda akan selalu tegak dan stabil.” 

b.      Kotak angin bernoulli 
Cara memainkan alat peraga di atas adalah sebagai berikut:
Nyalakan blower Bernoulli sehingga bola dapat melayang. Kemudian arahkan posisi blower sesuai dengan keinginan kalian. Apakah yang terjadi ? Bola akan tetap melayang mengikuti posisi blower. Kalian juga dapat melakukan percobaan mengenai ketinggian, kecepatan, dan stabilitas bola dengan memutarkan pengatur posisi lubang udara.
Bagaimana bola bisa melayang ?
Bola melayang ini adalah salah satu contoh dari Prinsip Bernoulli. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda yang bernama Daniel Bernoulli.
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida, yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut.
Alat peraga ini menjelaskan bahwa tekanan udara rendah jika kecepatannya tinggi, dan tekanan udara tinggi jika kecepatan udara rendah.


c.       Balon Udara Panas
Udara di dalam balon memuai saat suhu menjadi lebih hangat. Udara yang memuai memiliki tingkat kepadatan yang lebih rendah sehingga lebih ringan dibanding udara sejuk di sekitarnya dan membuatnya naik sambil membawa balon itu bersamanya. Ketika udara di dalamnya menjadi dingin,  balon akan turun.
Seorang pilot balon udara hanya dapat mengatur langsung ketinggian balon, dengan mengubah suhu udara di dalam balon dan dengan mengeluarkan panas dari ventilasi di bagian atas. Untuk arah perjalanan, pilot harus mengandalkan pergerakan arus angin.

d.      Harpa Laser
Prinsip dasar Harpa Laser ini adalah saklar yang dikendalikan oleh cahaya.  Ketika sinar laser terputus dan terpatahkan oleh tangan kalian yang menembus melewatinya, sebuah sinyal diubah menjadi penurun tegangan pada sensor optik yang disinari laser.  Penurun tegangan diterima melalui komponen-komponen pengatur elektronik,  dan sebuah sinyal dikirim ke komputer yang mengaktifkan musik dan suara tertentu yang sebelumnya sudah diprogram pada perangkat lunak.

e.       Roda Persegi                                             
 Cara memainkan alat peraga dibawah adalah sebagai berikut :
Tempatkan roda persegi di ujung sebelah kiri dari lintasan yang bergelombang. Tekan poros roda yang berwarna hitam dan lihatlah bagaimana roda tersebut berputar. Perhatikan bahwa poros roda tetap berada pada ketinggian yang sama saat berputar
Apa yang akan terjadi jika kalian mencobanya ? 
Roda yang berbentuk persegi dapat berputar dengan halus pada lintasan yang bergelombang karena jarak pusat roda dengan lintasan selalu sama.  Jika kamu coba menggulirkan roda persegi pada jalanan yang rata, poros rodanya akan bergerak naik turun. Dibutuhkan tenaga yang lebih besar agar roda persegi dapat bergulir pada lintasan yang rata. Itulah sebabnya roda persegi tidak dapat terus berputar dengan sendirinya .
Lintasan bergelombang ini memiliki bentuk khusus yang disebut  catenary curve. Roda persegi bisa berputar pada lintasan bergelombang karena gelombang pada lintasan ini menjaga poros roda berada di ketinggian yang sama

f.       Jam Matahari Kuno
Jam Matahari yang berada di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Puspa  IPTEK ) Bandung kini bisa dilihat melalui museum virtual yang tersebar di seantero dunia. Ini berkat langkah IBM Indonesia mendirikan kios Try Science Around The World. Tapi Jam Matahari dan peraga IPTEK lainnya tidak kalah andal. Kios mungil yang terdiri atas satu unit komputer itu berdiri di satu sudut ruangan. Warnanya ceria. Di atasnya bertuliskan Try Science Around The World. Dibanding dengan seluruh isi ruangan Puspa IPTEK, itulah satu-satunya perangkat berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan komputer. Kios Try Science yang merupakan museum virtual ini merupakan yang kedua kali dibangun oleh IBM Indonesia setelah yang pertama diresmikan di Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah (PP IPTEK TMII)  Jakarta,   Oktober tahun lalu.  Jika diamati lebih jauh, kios ini tidaklah terlalu rumit. Benda tersebut hanya seperangkat komputer yang terhubung dengan Internet yang ditambah dengan program piranti lunak yang memang berisikan khusus aneka percobaan sains dan teknologi. Pengunjung yang diharapkan adalah anak-anak bisa melakukan eksperimen sains dan teknologi baik secara online maupun offline. Juga siapapun bisa merasakan petualangan mulai dari menggali fosil dinosaurus dalam menu Dinosaur Dig Missions, misi ke ruang angkasa pada menu  Space Mission hingga memelihara hewan virtual dalam menu  Animal Encounters. Try Science ini juga terkoneksi dengan website milik IBM, www.tryscience.org  secara  online.
            Anak-anak umumnya mempunyai rasa ingin tahu sangat tinggi. Museum virtual Try Science ini diharapkan dapat memenuhi rasa ingin tahu tersebut sekaligus merangsang minat pada dunia sains dan teknologi, ujar Betti Alisjahbana, Presiden Direktur IBM Indonesia dalam peresmian Try Science di Kotabaru Parahyangan, Bandung, akhir pekan silam.
 Dengan dibangunnya museum virtual ini, berarti Puspa IPTEK Bandung akan terhubung dalam jaringan pusat IPTEK dunia, yang bisa saling mengunjungi secara virtual.
Semua program yang dijalankan dalam Try Science ini adalah hasil karya ilmuwan IBM luar bekerjasama dengan The New York Hall of Science dan The Associations of Science Technology Centers di seluruh dunia. Walaupun kios virtual Try Science terkesan sebagai satu-satunya peraga yang berteknologi mutakhir, sesungguhnya cukup banyak yang bisa digali dari Puspa IPTEK Bandung ini.

Kegiatan PUSPA IPTEK
Bagi siswa, bahkan umum pun, Puspa Iptek merupakan arena yang mengasyikan sekaligus mendorong untuk lebih mendalami makna dan peran Iptek dalam kehidupan  dan kesejahteraan manusia.
Museum Puspa Iptek yang merupakan suatu  sciene center, kompetensi utama Puspa IPTEK adalah menyajikan berbagai alat peraga interaktif yang dapat dimainkan untuk merangsang rasa keingintahuan pengunjung akan fenomena Iptek yang akan terjadi
Puspa Iptek  menyajikan beragam alat peraga yang berkaitan dengan matematika, fisika, kimia, dan biologi. Alat peraga tersebut bersifat menyenangkan, karena sesuai dengan motto Ilmu pengetahuan yaitu belajar sambil bermain. Selain alat peraga, Puspa IPTEK  memiliki patung atau lukisan dan riwayat hidup tokoh ilmuwan dunia.  Puspa Iptek juga memiliki fasilitas-fasilitas untuk mendukung program pendidikan utama.
Pengunjung diajak menjelajahi IPTEK dengan metode pembelajaran discovery leaning, yakni mencari sendiri pengetahuan yang dibutuhkan dengan cara berinteraksi, bermain sambil belajar dengan alat peraga.


B.     MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA
Museum Asia-Afrika  terletak di Jalan Asia  Afrika No.65 Bandung. Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) atau Gedung Merdeka merupakan Museum Sejarah Politik Luar Negeri Republik Indonesia.  Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika adalah sebuah konferensi antara negara – negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan.
Sebelum perang dunia ke II, negara – negara dunia ketiga yang berada di kawasan benua Asia Afrika umumnya adalah daerah jajahan. Namun setelah berakhirnya perang dunia ke II, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia.
Sementara itu bangsa – bangsa di dunia, terutama bangsa – bangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat makin dikembangkannya pembuatan senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat manusia. Situasi dalam negeri di beberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat dari masa penjajahan.
Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa – Bangsa ( PBB ) yang berfungsi menangani masalah – masalah dunia, namun  badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan tersebut. Pada kenyataannya, sebagian besar bangsa – bangsa di Asia Afrika masih menderita akibat dari berbagai masalah di atas.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi perdamaian dunia sebagaimana amanat Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, bangsa Indonesia selalu ingin menciptakan perdamaian dunia. Usaha Indonesia ternyata mendapat dukungan dari empat negara di Asia, yaitu India, Pakistan, Burma (Myanmar), dan Srilanka yang kemudian menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada tanggal 18 – 24 April 1955 di Gedung Merdeka,  Bandung.  Konferensi ini dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Sunario dengan tujuan  mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia – Afrika serta melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
Kondisi tersebut  mendorong negara – negara yang baru merdeka untuk menggalang persatuan dan mencari jalan keluar demi meredakan ketegangan dunia dan memelihara perdamaian.
Tujuan pendirian museum KAA, dirumuskan dalam poin – poin kalimat sebagai berikut :
a.       Menyajikan peninggalan – peninggalan, informasi yang berkaitan dengan KAA, termasuk latar belakang, perkembangan konferensi tersebut, sosial budaya, dan peran bangsa – bangsa Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan politik dan kehidupan dunia.
b.      Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku – buku, majalah, surat kabar, naskah, dokumen, dan penerbitan lainnya yang berisi uraian dan informasi mengenai kegiatan dan peranan bangsa – bangsa Asia Afrika dan negara negara berkembang dalam percaturan politik dan  kehidupan dunia serta sosial budaya negara–negara tersebut.
c.       Melakukan penelitian tentang masalah – masalah Asia Afrika dan negara negara berkembang guna menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan pelajar, mahasiswa, dosen, dan pemuda Indonesia serta bangsa – bangsa Asia Afrika pada umumnya, dan memberi masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan politik luar negeri.
d.      Menunjang upaya – upaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan generasi muda, dan peningkatan kepariwisataan.
e.       Menunjang upaya – upaya untuk menciptakan saling pengertian dan kesatuan pendapat serta meningkatkan volume kerjasama di antara  bangsa – bangsa Asia Afrika dan bangsa – bangsa lainnya di dunia.
Yang paling mashur dari hasil konferensi ini ialah apa yang kemudian dinamakan Dasa Sila Bandung, yaitu suatu pernyataan politik berisi prinsip - prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
Kesepuluh prinsip itu ialah :
1.      Menghormati hak - hak dasar manusia dan tujuan - tujuan serta asas - asas yang termuat dalam piagam PBB.
2.      Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa - bangsa.
3.      Mengakui persamaan semua suku - suku bangsa dan persamaan semua bangsa-bangsa besar maupun kecil.
4.      Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal ¬ soal dalam negeri negara lain.
5.      Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
6.      Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk        bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu dari negara-negara besar dan tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7.      Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik sesuatu negara.
8.      Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hakim atau pun lain-lain cara damai lagi menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9.      Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10.  Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

Pada Konferensi Asia Afrika ini ternyata membawa manfaat bagi Bangsa Indonesia dan Negara-negara Asia Afrika lainnya, diantaranya :
a.       Manfaat Konferensi Asia Afrika bagi Indonesia
Bagi Indonesia, Konferensi ini memberikan keuntungan yang nyata, yaitu :
1)      Di tanda tanganinya persetujuan dwi kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC
2)      Dukungan yang di peroleh dari negara – negara peserta berupa   keputusan Konferensi Asia Afrika mengenai perjuangan merebut Irian Barat.
b.      Manfaat konferensi Asia Afrika bagi Negara-negara Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap keinginan negara-negara Asia dan Afrika yang masih terjajah. Konferensi ini juga telah mempunyai andil besar bagi terciptanya perdamaian dunia. Beberapa bukti manfaat Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut :
1)      Beberapa negara di Asia Afrika memproklamirkan kemerdekaannya, seperti Sudan, Maroko, Ghana, Togo, Kongo, Mali, Nigeria, dan Yaman Utara.
2)      Bagi perdamaian dunia, Konferensi Asia Afrika memeberi manfaat terhadap :
·      Berkurangnya ketegangan dunia sebab bahaya yang mengancam perdamaian dunia, dimana RRC bersedia berunding dengan Amerika Serikat mengenai ketegangan dunia tentang Taiwan.
·      Penentangan terhadap diskriminasi ras, seperti penghapusan politik  apartheid  di Afrika Selatan dan politik  white Australia Policy  di Australia.
·                      Timbulnya solidaritas di kalangan bangsa Asia Afrika.

Gedung yang digunakan untuk konferensi ini dibangun pada tahun 1940 oleh Arsitek A.F. Aalbers dengan gaya arsitektur  Moderism with Art Deco Influences.  Sedangkan Gedung Merdeka, dibangun untuk pertama  kalinya pada tahun 1895 dan selanjutnya secara berturut-turut pada tahun 1920 dan 1928 gedung tersebut direnovasi kembali sehingga menjadi gedung dalam bentuknya yang  sekarang. Pembangunan gedung ini dirancang oleh dua arsitek berkebangsaan Belanda bernama Van Gallen Last dan CP. Wolft Schoemaker, Profesor di  Techniche hogeschool  atau ITB sekarang.
Ruangan Dalam Museum Konferensi Asia Afrika ini memiliki konsep bangunan  Art Deco  dengan bahan lantai dasar dari marmer yang sengaja didatangkan langsung dari negeri Italia yang terkenal super dan sangat mengkilap warnanya. Sementara ruangannya terbuat dari kayu  Cikenhout  yang terkenal kuat dan penerangannya menggunakan Lampu Kristal bias yang memberikan cahaya gemerlap.
Museum Konferesnsi Asia Afrika sendiri pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan nama  Sociteit Concordia,  yang bagi kalangan orang-orang Belanda yang berdomisili di Bandung waktu itu adalah sebagai tempat rekreasi, dan sering digunakan sebagai tempat pertunjukan seni budaya serta tempat wisata kuliner.
Pendirian Museum KAA merupakan gagasan dan prakarsa dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, SH. sebagai Menlu RI (1978-1988).  Beliau kerap bertatap muka dan berdialog dengan para pemimpin Negara dan Bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan tersebut, beliau sering memperoleh pertanyaan tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung. Berulangkali pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi kota Bandung dan Gedung Merdeka. Terilhami oleh hal tersebut, maka muncullah gagasan untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika sebagai  tonggak terbesar keberhasilan politik luar negeri Indonesia.  Jiwa, semangat, dan pengaruh KAA telah menyebar ke seluruh dunia, terutama bumi Asia Afrika, sehingga mereka ingin bernostalgia mengunjungi tempat diselenggarakannya peristiwa ini.
Gagasan tersebut diaktualisasikan dalam bentuk pendirian Museum KAA di Gedung Merdeka Bandung. Maka pada kesempatan Forum Rapat Panitia Peringatan 25 tahun KAA tahun 1980 yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dilontarkan gagasan pendirian museum tersebut. Gagasan tersebut memperoleh sambutan  baik, terutama dari Presiden Republik Indonesia Soeharto. Sejak itu, salah satu aktivitas panitia peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika adalah mewujudkan rencana tersebut.


Beberapa ruangan yang terdapat di Museum Asia Afrika adalah :
1. Ruang Pamer
Gedung museum memiliki ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter  peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
2. Perpustakaan                                                                                            
Perpustakaan ini memiliki sejumlah buku mengenai sejarah, sosial, politik, dan budaya Negara-negara Asia Afrika, dan negara-negara lainnya, dokumen-dokumen mengenai Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya, majalah dan surat kabar yang bersumber dari sumbangan dan pembelian,  serta  Braille Corner  untuk para tunanetra.
3. Audio Visual
Ruangan ini menjadi sarana untuk penayangan film-film dokumenter mengenai kondisi dunia hingga tahun 1950-an, Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya, serta film-film mengenai kebudayaan dari Negara-negara Asia dan Afrika.
4. Riset
Museum Konferensi Asia Afrika meningkatkan berbagai studi mengenai Asia-Afrika dan luar negeri serta memfasilitasi penelitian-penelitian dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh para peneliti dan mahasiswa.

Aktivitas di Museum KAA
Museum Konferensi Asia Afrika menyelenggarakan :
a.     Pemanduan
Pemanduan dilakukan kepada pengunjung, baik kunjungan resmi tamu pemerintah maupun kunjungan kelompok atau umum.
b.    Pameran Temporer
Museum Konferensi Asia-Afrika menyelenggarakan pameran temporer dalam upaya mengedukasi publik berkaitan dengan pelaksanaan politik luar negeri dan sejarah diplomasi Indonesia. Pameran temporer ini dilakukan juga di lokasi-lokasi di luar Museum Konferensi Asia Afrika.
c.     Komunitas
Di dalam Museum Konferensi Asia Afrika terdapat komunitas masyarakat yang dibentuk atau didukung oleh Museum Konferensi Asia Afrika. Berbagi komunitas masyarakat ini dibentuk  dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai sejarah, politik internasional, serta wawasan kebangsaan. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan komunitas di antaranya : Diskusi buku, Diskusi film, berbagai festival, Klub Budaya, Pameran, dan lain-lain.


C.    MUSEUM GEOLOGI
Museum geologi  Bandung merupakan salah satu tempat wisata edukasi yang layak menjadi destinasi liburan keluarga yang sarat akan pengetahuan, khususnya pada peninggalan masa purbakala. Kota Bandung sebagai pusat kota Provinsi Jawa Barat menyajikan berbagai tempat wisata mulai dari wisata belanja, kuliner, alam dan wisata edukasi yang menarik untuk di kunjungi.
Wisata edukasi ternama pada kota kembang di museum ini berisi penemuan arkeolog Belanda, seperti penemuan fosil sejarah manusia purba di Indonesia. Termasuk pula dengan sejarah museum geologi Bandung ini, yang sampai sekarang menjadi pusat pengetahuan geologi nusantara.
SEJARAH MUSEUM GEOLOGI
Sejarah museum geologi Bandung pertama kali didirikan sebenarnya dilakukan pada masa pemerintahan Hindia Belanda seperti pada pada museum Fatahillah Jakarta. Kegiatan penyelidikan tersebut dilakukan untuk menemukan barang tambang dan geologi di bumi nusantara oleh ahli geologi yang berasal dari  Eropa pada sekitar pertengahan abad ke-17. Museum ini didirikan tanggal 16 Mei 1928.
Pada awalnya penyelidikan dilakukan terkait dengan kegiatan revolusi industri yang dilakukan bangsa Eropa yang membutuhkan berbagai bahan tambang, yang mulai dilakukan pada awal abad ke-18. Pemerintahan Belanda yang menyadari akan hal tersebut, kemudian mulai melakukan penguasaan terhadap pencarian sumber barang tambang di Indonesia untuk menyokong perekonomian bangsa Eropa.
Hasil penelitian yang ditemukan tersebut, memerlukan tempat untuk menyimpan hasil barang tambang dan juga temuan fosil yang ditemukan bersama barang galian tersebut. Lalu didirikan sebuah gedung yang diberi nama  Geologisch Laboratorium   untuk menyimpan semuanya. Bangunan museum geologi Bandung dibuat dengan rancangan seorang arsitek berasal dari negeri Belanda, yang bernama Van Schouwenburg.  Pembangunan museum ini menghabiskan biaya empat ratus ribu gulden. Peresmian museum dilalaksanakan  pada tanggal 16 Mei 1929.
Ketika sistem  pemerintahan Indonesia mulai dikuasai Jepang, kepengurusan gedung pun berpindah tangan dan berganti nama menjadi  Chishitsu Chosacho. Lalu setelah merdeka pengurusan gedung dilakukan oleh Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Kemudian karena perang yang terjadi, banyak dokumen yang berpindah-pindah karena Belanda menduduki kembali gedung tersebut. Lalu setelah suasana membaik, pengelolaan museum geologi Bandung mulai dibenahi dan semakin membaik sampai sekarang.

ARSITEKTUR MUSEUM GEOLOGI
Lokasi Museum Geologi  tidak  jauh dari Gedung Sate dan masih termasuk dalam satu wilayah bangunan-bangunan bersejarah. Gedung ini lokasinya di sisi Jalan Diponegoro No. 57, yang masih termasuk ke dalam Kel. Cihaurgeulis, Kec. Coblong.
Di sekitar gedung kini sudah banyak berdiri bangunan kantor, pemukiman, dan pertokoan. Untuk mencapai tempat ini relatif mudah dengan melalui jalan raya yang memiliki kondisi yang baik, menggunakan kendaraan pribadi beroda 4 atau 2 ataupun naik kendaraan umum seperti bis atau angkot yang relatif banyak melalui kawasan ini.
Museum Geologi ini didirikan pada tahun 1928 dalam masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, oleh seorang arsitek bernama Wnalda Van Scholtwenburg, yang kemudian diresmikan pada tanggal  16 Mei 1929 dan bertepatan dengan acara Kongres Ilmu Pengetahuan se- Asia Pasifik IV di Bandung. Selain difungsikan sebagai museum, Museum Geologi juga berfungsi sebagai labolatorium geologi, dan sampai sekarang pun pemanfaatannya masih tetap sama sesuai dengan fungsinya dan dikelola oleh Museum Geologi/Departemen Energi serta Sumber Daya Mineral.  Luas gedung kurang lebih sekitar  3617,08 m² dan luas kawasan kurang lebih sekitar 8342,52 m².
Gedung Museum ini berbatasan dengan, di arah utara : Jalan Surapati, timur : Gedung RRI, selatan : Jalan Diponegoro, barat : Jalan Sentot Alibasa. Gedung Geologi mempunyai gaya arsitektur art deco dengan berbagai kesan horisontal yang sangat kuat. Bangunan ini terdiri atas dua lantai dengan arah menghadap ke selatan (Jalan Surapati). Museum ini pada mulanya sangatlah sederhana sehingga bisa dikatakan hampir sama dengan ruang dokumentasi koleksi.
Kemudian tahun 1993 sudah dilakukan renovasi ulang karena semakin banyaknya koleksi yang dikumpulkan dari berbagai hasil penelitian geologi Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1850, sehingga dibutuhkan tempat khusus untuk menyimpannya dan memamerkannya kepada masyarakat luas, serta semakin meningkatnya jumlah pengunjung yang memerlukan informasi tentang ilmu geologi, khususnya para pelajar dan mahasiswa.
Renovasi Museum Geologi adalah atas usaha bersama dari pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang pada tahun 1998 sampai dengan Juli tahun 2000 dan kemudian diresmikan pada tanggal 22 Agustus 2000 oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri yang waktunya bersamaan dengan Simposium Internasional tentang Museum Geologi.
Koleksi Museum Geologi terdiri dari batuan dan mineral  yang jumlahnya kurang lebih adalah 250.000 buah, koleksi fosil dan lain-lainnya kurang lebih sekitar 60.000 buah. Museum Geologi juga merupakan sebuah museum yang terbesar koleksinya se-Asia Tenggara. Museum Geologi sekarang sudah menjadi sebuah tempat wisata budaya (geologi) yang cukup ramai dikunjungi oleh kalangan pelajar, mahasiswa,  dan masyarakat, baik  pada hari-hari biasa maupun hari libur. Pengunjung museum berasal dari kota  Bandung sendiri  maupun luar kota Bandung.
KOLEKSI
Koleksi Museum Geologi dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia dan Geologi untuk Kehidupan Manusia.
1. Sejarah Kehidupan menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
Galeri Mesozoikum paling menarik karena  di sini terdapat replika fosil  T-rex  dan cetakan kaki  Tyrannosaurus. Cetakan kaki ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil Manning, pada tahun 2007 di Hell Creek Formation,  Montana (negara bagian Amerika, berbatasan dengan Kanada).
Catatan: Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga periode atau zaman: Trias (dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus ‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah di akhir zaman Kapur akibat tumbukan meteorit raksasa).
Galeri lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Manusia Purba, dan Bandung. Vertebrata Indonesia  menampilkan koleksi fosil vertebrata seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus palaeokerabau). Kura-kura raksasa (Geochelone atlas),  sekarang  (Colossochelys atlas), hidup 2 juta tahun lalu tetapi sama halnya dengan gajah dan kerbau purba, adalah bagian dari spesies yang sudah punah.
Galeri Bandung menampilkan berbagai bukti bahwa Bandung dulunya adalah danau yang luas. Antara lain: bukti kenampakan morfologi yang berbentuk cekungan, terisi oleh batuan dengan ciri khas endapan danau dan ditemukannya fosil ikan air tawar (Buku Panduan Museum Geologi).
Galeri Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba yang  ditemukan di Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa Timur.
Geologi Indonesia menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunung api, Dunia Batuan dan Mineral.
FASILITAS PENDUKUNG
            Fasilitas penunjang, baik gedung maupun peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Museum Geologi tergolong lengkap, karena pada tahun 1999 pernah mendapat bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) senilai 754,5 juta yen untuk merenovasi gedung. Setelah selesai, gedung yang beberapa bulan ditutup untuk umum selama masa renovasi, dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
            Hasil renovasi tahun 2000 ini menjadikan museum memiliki 3 kelompok ruang peragaan, yaitu : Kelompok Sejarah Kehidupan, Kelompok Geologi Indonesia, dan Kelompok  Geologi dan Kehidupan Manusia. Selain itu ada juga ruang dokumentasi untuk menyimpan koleksi secara lebih memadai agar mudah diakses oleh pengguna, baik masyarakat umum, peneliti maupun grup industri.
            Ketiga kelompok ruang peragaan tersebut berada pada lantai I dan II gedung museum. Lantai pertama terbagi menjadi 3 ruang utama, yaitu: ruang orientasi di bagian tengah, ruang sayap barat dan ruang sayap timur. Pada bagian ruang Orientasi terdapat peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
            Sedangkan pada bagian sayap timur lantai I gedung museum digunakan sebagai Ruang Sejarah Kehidupan.  Pada lantai kedua bangunan museum dibagi menjadi 3 ruangan utama, yaitu : ruang barat, ruang tengah dan ruang timur. Ruang barat dipakai oleh staf museum untuk menjalankan tugas-tugasnya, sedangkan ruang tengah dan timur digunakan sebagai ruang peraga yang dinamakan Ruang Geologi dan Kehidupan Manusia.  Ruang tengah lantai kedua Museum Geologi memamerkan : (1) beberapa contoh batuan asal Papua yang tertata rapi dalam lemari kaca; (2) miniatur menara pengeboran minyak dan gas bumi; dan (3) maket pertambangan emas terbesar di dunia yang berada di Pegunungan Tengah Papua. Dalam maket ini terdapat tambang Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 2,286 miliar ton, bekas tambang Ertsberg (Gunung Bijih) yang ditutup pada tahun 1988, dan gabungan beberapa tambang terbuka dan bawah tanah aktif yang memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton.


D.    Pemandian Air Panas Ciater
Pemandian air panas Ciater ini terletak di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lokasi pemandian air panas Ciater persis berada di perbatasan antara Bandung dan Subang, lebih tepatnya bersebelahan dengan Lembang. Sumber air panas di pemandian Ciater ini berasal dari Gunung Tangkuban Perahu. 
Konon kabarnya,  sumber panas dari mata air panas Ciater tersebut berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu yang terletak tidak jauh dari objek wisata Sari Ater.
Pada awalnya, tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort adalah tempat pemandian yang biasa dipergunakan oleh masyarakat sekitar Ciater, Palasari dan Nagrak. Pada tahun 1968 Pemda Kabupaten bekerjasama dengan Dispenda perlahan–lahan mulai menggarap sumber air panas alam Ciater sebagai Objek Wisata. Sebagai manager pertama ditetapkan Bapak Sahro dari PU Kabupaten sedangkan jumlah karyawan pada saat itu  hanya 1 orang. Pada tahun 1972 PPN DWIKORA IV (sekarang PTPN XIII Ciater) membuat 1 buah bangunan untuk kamar mandi dan pintu gerbang berbentuk Joglo yang lengkap dengan kantor dan loket penjualan tiket Rp. 19.000,00. Pada tanggal 20 Maret 1974 Pemda TKU Kabupaten Subang menyerahkan Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Ciater kepada PT Sari Ater, yang dipimpin H.A Soewarmo Manager pertama yang dipercayakan oleh PT Sari Ater untuk memimpin pengelolaaan Objek Wisata Sari Ater adalah Bapak Gautama.
Jumlah karyawan pada saat itu kurang lebih 16 orang. Seluruh area wisata seluas 7335 Ha yang dikelola dibenahi dan dibuatkan pagar pembatas dari kawat berduri.
Pemandian air panas di Ciater memang telah terkenal sebagai salah satu tempat wisata alam di Jawa Barat yang digemari, baik oleh pengunjung dalam negeri maupun dari luar negeri. Mayoritas pengunjung yang datang ke tempat air panas Ciater  datang bersama dengan keluarga mereka, juga ada yang rombongan, pasangan, dan individu.  Wisata Ciater didatangi kurang lebih 60 ribu orang setiap harinya. Itu angka rekor kunjungan per hari di Ciater. Sebagai sebuah tempat wisata yang integral dengan wisata Bandung, eksistensi tempat pemandian air panas Ciater di Subang sungguh positif bagi kepariwisataan di Jawa Barat.
Tempat wisata  pemandian air panas Ciater juga menawarkan beragam fasilitas yang dapat anda nikmati, di antaranya fasilitas olahraga dan permainan, kolam pemancingan, wahana anak-anak, tempat outbond, dan aneka fasilitas penunjang lainnya. Jika anda ingin menginap dan menghabiskan malam dalam perjalanan wisata Ciater Subang, telah tersedia beragam penginapan, bahkan bungaloo berbagai tipe yang dapat dipilih. Tentu saja, ada beberapa penginapan yang juga menyediakan fasilitas internet hotspot untuk anda.
Daerah Ciater memiliki udara yang sejuk, cenderung dingin. Jika anda sedang dalam kendaraan menuju lokasi pemandian air panas Ciater, maka Anda akan menyaksikan pemandangan alam yang sangat indah dengan melewati  perkebunan teh yang hijau.
Makanan khas di Ciater  adalah  sate dan sop kelinci. Jika Anda suka, tidak akan sulit mendapatkannya di sana. Menikmati sate atau sop di tengah suasana sejuk akan berkesan bersama dengan anggota rombongan keluarga atau teman-teman anda. Satu lagi, buah nanas adalah buah kebanggaan masyarakat Ciater. Anda dapat membelinya sepanjang jalan jika Anda sedang berjalan santai di Kecamatan Ciater.
Objek wisata air panas Ciater ini selain dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga, juga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian serta analisa Balai teknologi, air hangat di Ciater ini mengandung Calsium, Magnesium, Chlorida, Sulfat, Thermo, Mineral, serta Hypertherma dengan kadar Alumunium yang tinggi yaitu 38,5 equiv persen, dan keasamannya juga tinggi yaitu pH = 2,45. Suhu air panasnya yang berasal dari mata air sekitar 43 derajat celcius – 46 derajat celcius. Sedangkan yang berada dalam kolam kadar temperaturnya mencapai 37 derajat celcius – 42 derajat celcius. Suhu air dinginnya bisa mencapai 8 – 10 derajat celcius.
Jarak antara Ciater dan Bandung hanya sekitar 32 km dan memakan waktu tempuh 30 menit. Jika  Anda sedang menikmati wisata Lembang, maka pergi menuju lokasi wisata Ciater hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai, berjarak sekitar 15 km. Dari kawah Gunung Tangkuban Perahu, jarak ke Ciater hanya sekitar 7 km saja.


E.     Cibaduyut
Sepatu, tas dan dompet merupakan salah satu aksesoris yang selalu digunakan dan dibawa baik bagi pria maupun wanita. Bandung merupakan salah satu sentra pembuat aksesoris tersebut. Tepatnya berada di Cibaduyut Bandung. Cibaduyut pun dikenal sebagai deretan toko terpanjang di Asia. Hasil produk sepatu Cibayudut tidak kalah dengan merek luar negeri, yang dibuktikan dengan banyaknya turis domestik yang datang ke sini.
Cibaduyut Bandung berada di daerah Bandung selatan kira-kira  sekitar 30 menit dari pusat kota. Kawasan ini awalnya terkenal dengan sentra sepatu kulit.
Untuk menuju ke Cibaduyut tidak sulit. Ditandai dengan patung sepatu yang besar di depan perempatan sebelum memasuki jalan Cibaduyut Bandung. Dengan adanya patung  sepatu yang besar ini memudahkan para pengunjung untuk bisa sampai ke Cibaduyut,  Bandung, karena patung sepatu merupakan lambang atau ciri khas dari Jalan Cibaduyut, dan patung sepatu ini hanya satu-satunya yang ada di kota Bandung. Patung sepatu Cibaduyut merupakan akses pintu masuk menuju dari jalan Cibaduyut Bandung.
Sepanjang Jalan Cibaduyut Bandung banyak berdiri toko-toko yang menjual dan menerima pesanan sepatu. Semua ukuran sepatu dapat dibuatkan di sini. Daerah ini terkenal karena harga yang mereka tawarkan cukup murah, dan kualitas yang cukup bagus.
Pengunjung bisa melihat toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang didominasi oleh tas dan sepatu. Kalau pengunjung masuk ke dalamnya, pengunjung dapat menemukan barang  lebih banyak lagi. Ada pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas gendong, dompet, ikat pinggang, boneka, sandal, bahan kulit untuk membuat sepatu atau sandal dan lain-lain.
Keistimewaan dari Cibaduyut adalah bagi wisatawan yang ingin membeli sepatu dengan model yang anda inginkan anda bisa melakukan pemesanan. Harganya pun bervariasi, mulai dari beberapa puluh ribu saja sampai dengan ratusan ribu rupiah. Harganya pun bisa ditawar. Kualitas  barang dijamin bagus. Oleh sebab itu, dengan kualitas yang terjamin produk dari Cibaduyut sangat terkenal hingga ke Asia.
Selain sepatu, dompet dan tas, di sini dijual makanan asli dari Bandung sebagai oleh oleh khas kota  Bandung. Jika datang ke Cibaduyut Bandung anda tak hanya belanja sepatu atau makanan saja, namun dompet pun di sini bisa dijadikan oleh oleh khas Bandung, karena harga, bentuk dan kualitas yang bagus.
Tidak jauh dari jalan Cibaduyut Bandung terdapat terminal bus Leuwih panjang, yang bisa memudahkan para pengunjung yang menggunakan alat tranportasi untuk mengunjungi Cibaduyut Bandung. Untuk anda yang menggunakan kendaraan pribadi dari luar Bandung anda bisa keluar dar Tol Kopo atau tol Moch. Toha, karena kedua Tol ini merupakan akses keluar dari tol yang sangat dekat. Berbagai oleh-oleh  khas kota Bandung bisa anda dapatkan di sini, seperti peuyeum, dodol, opak, dan lain-lain.
SITUASI CIBADUYUT
Jangkauan pemasaran industri sepatu Cibaduyut, bukan hanya didistribusikan di pulau Jawa, tetapi juga hingga ke pulau lain, seperti Kalimantan, Sumatera, dan lainnya. Bahkan ada juga yang diekspor ke luar negeri. Potensi bisnis sepatu Cibaduyut sesungguhnya luar biasa, tapi sayangnya masih terhambat berbagai kendala. Dari mulai permodalan, sampai pemasarannya. Pemerintah pun terbilang kurang memberikan perhatian.
Lazimnya sebuah usaha, bisnis sepatu cibaduyut pun selalu mengalami pasang surut, tergantung situasi dan kondisi. Tingkat persaingan yang lumayan cukup besar, juga turut berpengaruh. Menjelang hari raya Idul  fitri memang melonjak tajam, tapi setelah itu tak jarang menghadapi situasi bisnis yang tidak menggembirakan. Penghasilan yang diperoleh pun beragam, tidak selalu sama, antara pengusaha yang satu dengan pengusaha yang lainnya.
Meskipun harganya murah, kualitas sepatu produk China masih kalah jika dibandingkan dengan produk sepatu Cibaduyut. Tetapi, di pasaran tetap saja, harga murah yang diburu para pembeli.
Bukan hanya sepatu–sepatu yang dijual di sana tetapi ada  pula tempat–tempat penginapan di sekitar kawasan Cibaduyut. Beragam jenis penginapan yang bisa anda tentukan di Cibaduyut yakni hotel Bali Indah, pondok Nirom Hotel, Grand Pasundan Convention Hotel, Harris Hotel, Guntur Hotel, tempat tinggal Dandra, serta lain sebagainya. Banyaknya penginapan yang ada di Cibaduyut karena posisi Cibaduyut sebagai  trade center  Bandung. Demikian banyak perihal yang dapat anda peroleh di Cibaduyut, jadi janganlah sangsi bila anda pingin berlibur ke Bandung, tepatnya ke Cibaduyut.
Penginapan yang disiapkan sangat beragam.  Anda  dapat memilihnya sesuai dengan kantong anda maupun situasi yang anda kehendaki. Di Cibaduyut, anda tentu dapat mendapatkan  hal  baru di sana yang mungkin tidak bisa anda peroleh di area lain.  Jadi anda pantas menentukan penginapan  di Bandung yang berlokasi di sekitar daerah  Cibaduyut











BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN :
·           Karya wisata ini perlu dilaksanakan guna menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam serta mendapat pengalaman baru tentang tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
·         Setelah melakukan kunjungan wisata dapat kami simpulkan bahwa obyek wisata edukasi dapat kami temukan di Puspa Iptek, Museum KAA, dan Museum Geologi. Sedangkan dua obyek lainnya yaitu Pemandian Air Panas Ciater, dan kawasan Cibaduyut merupakan obyek rekreasi untuk menyegarkan pikiran.
·         Kegiatan ini dapat menambah pengalaman praktek dalam proses pembelajaran sehingga siswa-siswi dapat mengamalkannya dalam kegiatan bermasyarakat.
·         Dengan diadakannya karya wisata di tempat-tempat bersejarah dapat memupuk rasa cinta terhadap Indonesia sehingga dapat melestarikan tempat-tempat bersejarah tersebut.
·         Dengan diadakannya karya wisata siswa-siswi dapat mengenal tempat-tempat wisata yang bersejarah di Indonesia.


B.     SARAN
  1. Pihak Sekolah
a.       Sebaiknya pihak sekolah melaksanakan waktu keberangkatan sesuai jadwal.
b.      Sekolah diharapkan memilih sarana karya wisata yang lebih layak.
  1. Guru Pembimbing
a.       Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan yang tidak baik.
b.      Lebih mendisiplinkan para murid agar berhati-hati.
c.       Memperhatikan kesehatan murid selama perjalanan.
d.      Dapat menjadi orang tua murid selama karya wisata.
e.       Lebih tegas agar siswa taat dan tidak mencoreng nama baik sekolah selama perjalanan karya wisata.
  1. Siswa
a.       Memanfaatkan karya wisata sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
b.      Lebih tertib dan disiplin selama perjalanan.
c.       Menjaga sikap, serta memperhatikan semua arahan dari guru dan tour guide.
d.      Menjaga barang berharga dengan baik.
e.       Menjaga kebersihan di dalam bus maupun di dalam objek wisata.

  1. Bagi PO Bus Langen Mulya serta pengelola
a.       Selalu mengontrol keadaan mesin.
b.      Selalu mengontrol jumlah peserta saat mengunjungi objek wisata, maupun saat akan meninggalkan objek wisata.
c.       Diberi waktu lebih lama, sehingga siswa mendapat wawasan dan pengetahuan yang lebih maksimal serta lebih optimal dalam penulisan karya tulis.
d.      Memeriksa fasilitas bus sebelum digunakan
e.       Memperbanyak jumlah tempat sampah agar sampah tidak berserakan di dalam bus.




                                                                  





DAFTAR  PUSTAKA





Komentar

  1. Blog yang bagus dan berguna.... semoga terus berkembang.... Saya ingin berbagi article tentang Huangdao Pencahayaan Gedung-Gedung di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/07/huangdao-pencahayaan-gedung-gedung.html
    Lihat juga video di youtube https://youtu.be/GcfqJ6JUrNY

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Temu Alumni Telkom University dengan MTM (Media Telekomunikasi Mandiri)

PUISI LIMA SILA